- Back to Home »
- News »
- Kerusuhan di Bandar Lampung
Posted by : Nuzli Setyawan
Senin, 05 November 2012
[BANDAR
LAMPUNG] Kapolres Lampung Selatan AKBP
Tatar Nugraha menegaskan, kerusuhan yang terjadi di Way Panji
Lampung Selatan antara masyarakat Balinuraga dan Way Harong menyebabkan tiga
orang tewas, enam luka parah, dan lima rumah terbakar. Pihak keamanan sudah berhasil memisahkan dua
kelompok massa.
Ketiga korban tewas yakni Marhadan bin samsinur, 35 tahun warga Dusun
Jembat Besi, Gunung Terang Kalianda. Jahiya bin Abdullah Lalung, (30)
warga Jati Permai kalianda. Alwi Nazar bin Solihin (35) Dusun Sukaraja
Desa Tajimalela Kalianda. Sedangkan korban luka berat masih dirawat di RSUD Bob
Bazar, Lampung Selatan dan dalam pengawasan dan pengamanan yang sangat ketat
dari petugas kepolisian.
Tiga orang yang tewas merupakan penduduk pribumi sedangkan yang luka parah dua
orang pribumi dan empat orang berasal dari suku Bali. Hingga berita ini di
turunkan, situasi di kedua daerah itu masih mencekam dan tampak ratusan
personil Polri, TNI AD dan Marinir terus melakukan penjagaan super ketat, guna mengantisipasi agar tidak terjadi
kerusuhan atau serangan balik dari warga pribumi yang sejak Minggu (28/10).
Camat Way Panji, Lampung Selatan Hendra S.Sos di TKP mengatakan, penyebab kerusuhan
sesungguhnya berawal dari kesalahpahaman.
"Informasi yang kami terima, ada
dua gadis dari penduduk pribumi terjatuh dari motor, kemudian dibantu oleh warga
Balinuraga. Di sinilah beragam info yang diterima. Yang memanaskan situasi, ada
isu seronok pada saat warga Balinuraga memberikan pertolongan. Inilah
penyebab pemicu kerusuhan tadi malam," ujar Hendra.
Mendengar informasi itu, tanpa dikomando ratusan massa pribumi dari Desa Agom,
Kecamatan Kalianda dan beberapa desa sekitar bergerak ke Desa Balinuraga,
Kecamatan Way Panji. Massa tersebut hendak ngeludruk (menyerbu) ke Balinuraga
yang mayoritas dihuni warga etnis Bali.
Berdasarkan pemantauan SP di Desa
Patok, Kecamatan Way Panji, ratusan warga pribumi berjaga-jaga di perempatan
pasar Patok yang merupakan jalur masuk ke Desa Balinuraga.
Sementara itu, Wakapolda Lampung Kombes
Pol. Rusman menegaskan, seluruh aparatnya siap mengamankan tempat kejadian perkara.
"Aparat yang diterjunkan cukup banyak. Ada Polri, TNI, Marinir. Cukup
mengantisipasi persoalan ini," ujar Rusman.
Bahkan pada Minggu (28/10) sore sekitar pukul 16.00 WIB, ia telah mengumpulkan
tokoh-tokoh dari masyarakat Bali Kecamatan Way Panji.
Sementara
itu, Dan Brigif III Piabung Lampung, Kol Mar Hardimo mengatakan, pihaknya sudah
melakukan pengamanan dari malam Minggu.
"Pada saat info ada peristiwa itu,
kami langsung bergerak melakukan pengamanan. Yang pertama sekali mengamankan
keluarga besar marinir yang berada di Way Panji. Kini mereka kita amankan di
markas Marinir di Piabung," ujarnya.
"Sejak tadi pagi, 1 kompi sudah berada di Way Panji dan sekitarnya. Sore
ini akan datang 1 kompi lagi," ujarnya. Hardimo berharap semua pihak dapat
menerima tragedi ini sebagai musibah. "Kalau dihitung menang kalah tak
akan selesai-selesai," pungkasnya. [NVS/L-8]
Sumber : http://www.suarapembaruan.com/